TEXT MARQUEE

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA :D

Sabtu, 16 Februari 2013

Jeroan, Bahaya Nggak Sih??


Di indonesia, jenis makanan ini sangat popular. Jenis jeroan yang biasa dikonsumsi yaitu berupa usus, hati, babat, lidah, jantung, dan otak. Harga yang relatif lebih murah dibanding daging menjadi penunjang masyarakat Indonesia yang pada umumnya berekonomi rendah mengkonsumsi jenis bahan makanan ini. Di luar negeri, jeroan merupakan sampah karena merupakan sumber berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan zat gizi yang terdapat dalam daging dan jeroan itu hampir sama, yaitu diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Yang membedakan adalah jeroan mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Beberapa jenis jeroan mengandung kolesterol yang sangat tinggi terutama otak, hati dan usus. Kolesterol adalah sejenis lemak kuning yang berfungsi sebagai pembuat hormon reproduksi dan fungsi seksual. Dalam hati juga kolesterol sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan asam empedu. WHO, menganjurkan, mengonsumsi kolesterol tidak boleh lebih dari 300 mg per hari. Kadar kolesterol yang tinggi sekitar 5 mmol/liter darah berakibat tidak baik bagi kesehatan karena memicu munculnya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung koroner atau stroke, karena menyebabkan plak pada pembuluh darah arteri sehingga terjadi penyempitan yang disebut atherosklerosis. Jenis penyakit ini tentu sangat dihindari karena susah untuk disembuhkan. Jeroan juga kaya akan kandungan purin, bagian dari protein yang harus dihindari penderita asam urat. Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Pada dasarnya, semua zat makanan mengandung purin. Namun, jika kadar purin terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat. Akibatnya, kadar asam urat dalam tubuh meningkat. Produksi asam urat yang berlebihan, berisiko tinggi terhadap penyakit arthritis, gout, batu ginjal, kerusakan ginjal, serta tekanan darah tinggi
Dalam jeroan juga Berbagai jenis cacing berbahaya tumbuh. Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pagar Alam, drh Syukri, ada tiga jenis cacing pada jeroan, yaitu Haemonchus sp, Oesophagostomum sp, dan bunostomum. Cacing yang umumnya berkembang biak dalam organ pada hewan berkaki empat atau jeroan ini biasanya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, dan lambung. Walaupun dimasak dengan suhu tinggi, cacing jenis ini tidak mati, bahkan apabila jeroan itu dimakan, cacing akan tumbuh dan berkembang biak dalam usus manusia. Keberadaan cacing ini akan mencerna semua sari makanan yang dikonsumsi seseorang serta memakan kandungan gizi dalam tubuh sehingga akan membuat kondisi tubuh pucat, kurang darah, dan mudah terkena penyakit. Cacing lambung ini berada di dalam lipatan lambung dan berukuran sangat kecil berbentuk bulat sehingga sulit dilihat.
jadi masih tertarik menghidangkan jeroan sebagai makanan anda?..
Sumber: http://breanmanurung.wordpress.com/2011/02/22/jeroan-bahaya-ngga-sih/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar