Di
indonesia, jenis makanan ini sangat popular. Jenis jeroan yang biasa
dikonsumsi yaitu berupa usus, hati, babat, lidah, jantung, dan otak. Harga
yang relatif lebih murah dibanding daging menjadi penunjang masyarakat
Indonesia yang pada umumnya berekonomi rendah mengkonsumsi jenis bahan
makanan ini. Di luar negeri, jeroan merupakan sampah karena merupakan
sumber berbagai penyakit yang berbahaya bagi tubuh. Kandungan zat gizi
yang terdapat dalam daging dan jeroan itu hampir sama, yaitu diantaranya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
Yang membedakan
adalah jeroan mengandung kolesterol yang sangat tinggi. Beberapa jenis
jeroan mengandung kolesterol yang sangat tinggi terutama otak, hati dan
usus. Kolesterol adalah sejenis lemak kuning yang berfungsi sebagai
pembuat hormon reproduksi dan fungsi seksual. Dalam hati juga kolesterol
sangat dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan asam empedu. WHO,
menganjurkan, mengonsumsi kolesterol tidak boleh lebih dari 300 mg per
hari. Kadar kolesterol yang tinggi sekitar 5 mmol/liter darah berakibat
tidak baik bagi kesehatan karena memicu munculnya berbagai penyakit,
seperti penyakit jantung koroner atau stroke, karena menyebabkan plak
pada pembuluh darah arteri sehingga terjadi penyempitan yang disebut
atherosklerosis. Jenis penyakit ini tentu sangat dihindari karena susah
untuk disembuhkan. Jeroan juga kaya akan kandungan purin, bagian dari
protein yang harus dihindari penderita asam urat. Yang dimaksud dengan
asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan
yang dikonsumsi. Pada dasarnya, semua zat makanan mengandung purin.
Namun, jika kadar purin terlalu tinggi, ginjal tidak mampu mengeluarkan
asam urat. Akibatnya, kadar asam urat dalam tubuh meningkat. Produksi
asam urat yang berlebihan, berisiko tinggi terhadap penyakit arthritis,
gout, batu ginjal, kerusakan ginjal, serta tekanan darah tinggi
Dalam jeroan juga Berbagai jenis cacing
berbahaya tumbuh. Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Pagar
Alam, drh Syukri, ada tiga jenis cacing pada jeroan, yaitu Haemonchus sp, Oesophagostomum sp, dan bunostomum.
Cacing yang umumnya berkembang biak dalam organ pada hewan berkaki
empat atau jeroan ini biasanya hidup di dalam hati, usus, paru-paru, dan
lambung. Walaupun dimasak dengan suhu tinggi, cacing jenis ini tidak
mati, bahkan apabila jeroan itu dimakan, cacing akan tumbuh dan
berkembang biak dalam usus manusia. Keberadaan cacing ini akan mencerna
semua sari makanan yang dikonsumsi seseorang serta memakan kandungan
gizi dalam tubuh sehingga akan membuat kondisi tubuh pucat, kurang
darah, dan mudah terkena penyakit. Cacing lambung ini berada di dalam
lipatan lambung dan berukuran sangat kecil berbentuk bulat sehingga
sulit dilihat.
jadi masih tertarik menghidangkan jeroan sebagai makanan anda?..
Sumber: http://breanmanurung.wordpress.com/2011/02/22/jeroan-bahaya-ngga-sih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar